Strategi Bawaslu Mengedukasi Lewat Publikasi, Endah : Kejar Kualitas dan Produktivitas
|
Sidoarjo - Koordinator Divisi Hubungan Masyarakat dan Data Informasi Bawaslu Provinsi Jawa Timur, Dwi Endah Prasetyowati menyampaikan bahwa media sosial menjadi ‘senjata’ dan ‘power’ Bawalsu dalam menjangkau kinerja pengawasan sehingga meningkatkan partisipasi masyarakat. Begitu pula dengan adanya publikasi konten edukasi.
Pasalnya melakukan edukasi merupakan tindakan yang gampang-gampang susah karena memiliki problem yang sering terjadi yakni materi kurang menarik atau monoton, atau tidak sesuai dengan trend. Sehingga Bawaslu harus menyesuaikan dengan trend saat ini dalam rangka memberikan daya tarik. Kemudian kendala lain yang tidak sesuai adalah konten yang tidak sesuai dengan kebutuhan audiens atau tidak relevan.
“Tugas kita bertambah yaitu optimalisasi media sosial (medsos) pada tahapan Pemilu. Yakni tantangan pengelolaan medsos mengacu kepada pedoman dikarenakan apa yang menjadi publikasi harus berdasarkan dengan aturan yang berlaku karena kita adalah lembaga Negara, kita harus mengejar kualitas dan produktifitas,” jelas Endah.
“Memperkuat komunikasi dua arah yakni memberikan tanggapan atas respon dari khalayak melalui media social. Adanya respon dari masyarakat walaupun negative menjadi bagian yang harus dicatat. Hal itu menjadi positif karena melalui respon itulah medsos kita dapat dilihat” lanjutnya. Menurut Endah pedoman publikasi telah diatur dan diperbaru oleh Bawaslu. Salah satunya dalam produksi konten. Beberapa yang dapat dipublikasikan Konten Edukasi, Konten Publikatif dan Konten Informatif.
“Yang terdekat saat ini adalah pemuktahiran data pemilih. Admin Bawaslu Kabupaten/Kota dapat mempublikasi DPTb dan DPK, kerawanan, peran masyarakat dalam DPTb dan DPK, serta sanksi bagi yang menghilangkan Hak Pilih Orang dan lain-lain. Jangan lupa untuk mencantumkan sticker Ayo Awasi bersama dan hastag atau tagar dalam setiap konten yang dipublikasikan agar dapat teroptimpalisasi dengan baik,” pungkas Endah