Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu Probolinggo Ikuti Konsolidasi Jawa Timur: Penekanan pada Demokrasi, Bukan Sekadar Pemilu!

11 Juni 2025 1

Seluruh jajaran Bawaslu Probolinggo mengikuti acara "Rapat Konsolidasi Organisasi Bawaslu Kabupaten/Kota se-Jawa Timur"

Probolinggo, 11 Juni 2025 - Jajaran Bawaslu Kabupaten Probolinggo hari ini turut serta dalam "Rapat Konsolidasi Organisasi Bawaslu Kabupaten/Kota se-Jawa Timur" yang digelar secara daring. Acara penting ini menghadirkan seluruh anggota Bawaslu, Kepala/Koordinator Sekretariat, staf teknis, staf pendukung, hingga CPNS dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur. Kehadiran Anggota Bawaslu RI, Totok Hariyono, menambah kesan spesial pada konsolidasi kali ini.

Dalam sambutannya yang penuh inspirasi, Totok Hariyono dengan tegas menyampaikan bahwa hasil akhir konsolidasi ini adalah peningkatan performa kerja (Perkin). Beliau menekankan bahwa absennya tahapan pemilu bukanlah alasan untuk menurunkan kedisiplinan. "Mari kita evaluasi kinerja kita di masa non-tahapan ini, sekaligus menjawab pertanyaan masyarakat tentang apa sebenarnya kerja Bawaslu jika tidak ada pemilu," ujar Totok. Ia kemudian menggarisbawahi poin krusial: "Kita bukan pekerja pemilu, tapi pekerja demokrasi."

Totok Hariyono mengajak seluruh jajaran Bawaslu untuk fokus pada penguatan demokrasi, yang secara otomatis akan menghasilkan pemilu yang lebih baik. Ia mendorong setiap Bawaslu kabupaten/kota dan provinsi untuk membuat kerangka kerja yang solid melalui agenda pleno, dengan dukungan penuh dari kesekretariatan. “Lakukan kunjungan ke masyarakat, berbagai organisasi, dan kelembagaan lain. Perkuat aliansi dan jaringan,” tegasnya. Pesan utamanya jelas, “Tampakkan kita tetap bekerja meskipun di masa non-tahapan.”

Optimalisasi kinerja juga menjadi sorotan, terutama dengan adanya tambahan CPNS. Totok Hariyono menyoroti pentingnya kolaborasi dan partisipasi. "Semakin kolaboratif, semakin banyak yang 'like' dan 'share' informasi tentang kita. Itulah pentingnya kolaboratif dan partisipatif, gotong royong," paparnya. Ia juga meminta seluruh jajaran untuk menjaga eksistensi lembaga dengan menunjukkan karya nyata dalam kegiatan sehari-hari. Jawa Timur bahkan akan dijadikan sebagai uji coba di antara 7 wilayah lainnya untuk menunjukkan kinerja kelembagaan, demi menyongsong Pemilu 2029 yang lebih baik.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Timur dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini adalah upaya mendorong dan memaksimalkan reformasi birokrasi di seluruh lingkungan Bawaslu se-Jawa Timur. Hal ini bertujuan untuk terus meningkatkan mandat Undang-Undang kepada Bawaslu dalam konteks pengawasan pemilu. "Ini bagian dari komitmen agar Bawaslu bisa hadir di tengah masyarakat dan menampakkan dirinya sebagai organisasi atau lembaga pemerintah yang patut dibanggakan," tuturnya.

Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Timur kemudian merinci empat hal penting yang harus dilakukan:

  • Menegakkan Etika dan Tanggung Jawab: Dengan mentalitas yang jujur sebagai pondasi utama.

  • Kemampuan Bergerak dan Menggerakkan Lingkungan: Diawali dengan memahami permasalahan yang ada, di mana setiap pemimpin harus memiliki skill ini, dan setiap staf juga adalah pemimpin di tupoksinya masing-masing.

  • Pengelolaan Struktur Organisasi yang Lebih Lincah: Untuk menghindari kekakuan hierarki, mendorong dialog dalam perencanaan, namun tetap menghormati instruksi tanpa debat.

  • Penguatan Jaringan: Beraliansi dengan pihak luar untuk melaksanakan mandat, menumbuhkan partisipasi masyarakat, dan menjadikan rakyat sebagai subjek yang terus bergerak mengembangkan demokrasi di Indonesia, khususnya di Jawa Timur.

Konsolidasi ini menjadi momentum penting bagi Bawaslu Kabupaten Probolinggo dan seluruh jajaran Bawaslu di Jawa Timur untuk terus menguatkan peran mereka sebagai garda terdepan demokrasi, bahkan di luar tahapan pemilu sekalipun.