Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu Probolinggo Ikut Evaluasi Pengawasan Siber: Awas, Demokrasi Tak Boleh Tidur di Dunia Maya!

14 Feb 25

Acara Evaluasi Pengawasan Siber bagi Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota se-Jawa Timur

Batu, 15 Februari 2025 – Bawaslu Kabupaten Probolinggo menghadiri acara yang digelar oleh Bawaslu Provinsi Jawa Timur yakni "Evaluasi Pengawasan Siber bagi Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota se-Jawa Timur", selama tiga hari, mulai 14 sampai 16 Februari 2025 di Hotel Royal Orchid, Kota Batu.

Kegiatan ini makin istimewa dengan kehadiran Anggota Bawaslu Republik Indonesia, Totok Hariyono, dan Koordinator Divisi Humas Datin Bawaslu Jawa Timur, Dwi Endah Prasetyowati, beserta jajaran Sekretariat.

Dwi Endah dalam sambutannya menyoroti peran baru Divisi Humas. "Tahun ini merupakan pertama kalinya Divisi Humas ditunjuk sebagai penanggung jawab Pengawasan Siber selama masa Kampanye Pemilihan Serentak Tahun 2024 lalu. Kita harus memaksimalkan pengawasan sebagai bentuk tanggung jawab yang harus kita jaga," ujarnya penuh semangat. Ia juga membeberkan hasil pengawasan siber yang sudah diterima Bawaslu Provinsi Jawa Timur dari Bawaslu Kabupaten/Kota. "Ada 13 dugaan pelanggaran pada platform media sosial yang ditangani oleh Divisi Penanganan Pelanggaran terkait netralitas ASN yang sudah diteruskan ke Bawaslu RI. Sementara itu, ada 43 temuan pengawasan siber yang mengandung ujaran kebencian, dan yang paling banyak tayang di platform media sosial TikTok," ungkapnya, menunjukkan betapa masifnya tantangan di ranah siber.

Endah juga berpesan, pengawasan siber ke depan akan makin vital seiring pesatnya perkembangan digital, terutama untuk melawan informasi yang salah dan hoaks.

Sementara itu, Totok Hariyono mengingatkan bahwa meskipun tahapan pemilihan sudah selesai, penguatan demokrasi harus tetap berjalan. Mengingat efisiensi anggaran yang sedang berlangsung, ia meminta Sekretariat masing-masing Bawaslu untuk memikirkan cara agar penguatan demokrasi lewat sosialisasi partisipatif di media sosial tetap terjaga.

"Bawaslu adalah pekerja Demokrasi. Kehumasan harus tetap bekerja keras dengan membuat konten edukasi yang ditayangkan pada platform media sosial secara berulang sehingga masyarakat mengetahui informasi pelanggaran melalui media sosial," pesan Totok, menekankan pentingnya edukasi publik yang berkelanjutan.

Kegiatan ini diikuti oleh Penanggung Jawab, Ketua, dan Staf Tim Fasilitasi Pengawasan Siber dari 38 Bawaslu Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, menandakan keseriusan Bawaslu dalam menghadapi tantangan dunia siber demi menjaga kualitas demokrasi.