Lompat ke isi utama

Berita

Mengenal Partisipasi Masyarakat Melalui Media Sosial

Partisipasi Mayarakat dalam Pemilu

Di era teknologi informasi seperti saat ini, penggunaan media dalam jaringan (daring/online) sangat penting dilakukan. Penggunaan internet adalah sebuah keniscayaan. Untuk itu, media internet harus dimanfaatkan secara maksimal sebagai salah satu upaya, langsung maupun tidak langsung, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengawasi penyelenggaraan Pemilu. Selain situs resmi Bawaslu, salah satu media yang efektif untuk menyebarluaskan informasi dan 14 Panduan Pengelolahan Sosial Media pengetahuan kepengawasan Pemilu adalah media sosial. Hampir semua pengguna internet memiliki akun media sosial yang diaksesnya setiap hari.

Bahkan, segmen pemilih muda dan pemilih pemula, sebagian besar, merupakan pengguna aktif media sosial. Oleh karena itu, penting bagi Bawaslu, Bawaslu Provinsi dan Panwas Kabupaten/Kota (yang akan menjadi Bawaslu Kabupaten/Kota) untuk melakukan pengelolaan media sosial resmi, yaitu Facebook, Twitter, Instagram dan Youtube. Media sosial justru adalah pintu masuk bagi publik untuk mengakses media resmi seperti laman resmi lembaga. 

Dari informasi singkat yang dikemas secara menarik dan padat yang ditampilkan di akun media sosial, orang diantar mendapat imformasi yang lebih lengkap di situs resmi Bawaslu. Panduan Pengelolahan Sosial Media 15 Kehadiran media sosial dan kekuatan khalayak dalam memproduksi informasi merupakan “pesaing” bagi institusi media massa dalam praktik jurnalisme. Keberadaan media sosial tidak banyak dipandang menjadi media untuk bersosial saja bagi penggunanya, namun secara sederhana sudah menjadi saluran pemberitaan yang bisa menjadi saluran alternatif dibandingkan media massa yang selama ini telah ada. 

Kontribusi konten oleh pengguna dalam media sosial dapat disimpulkan ke dalam sebuah konten yang: 1. Dipublikasikan secara daring 2. Berasal dari pengguna, dan 3. Dikerjakan atau dilakukan oleh praktisi maupun professional. 4. Crowdsourcing terletak pada kreativitas pengguna media sosial. 

Jumlah khalayak atau pengguna media sosial, yang jauh lebih banyak dari pelanggan media massa menjadi pertimbangan Bagaimana kekuatan media sosial di bidang jurnalisme. jika media massa hanya diakses oleh khalayak yang berlangganan atau yang mendapat jangkauan siaran sesuai dengan batas wilayah, di media sosial khalayak tidak dibatasi oleh jaringan media sosial yang diikutinya. Sebuah akun di media sosial akan terhubung dengan akun lainnya dan Akun tersebut juga memiliki jaringan pengguna dan begitu seterusnya. 

Karena itu, sebuah informasi yang diunggah di media sosial tentu mendapatkan perhatian yang jauh lebih banyak dan menjangkau wilayah yang lebih luas. 16 Panduan Pengelolahan Sosial Media Media sosial dengan beragam bentuknya, mulai dari forum, situs jejaring sosial, berbagai media, atau berbagi opini, memberikan media bagi pengguna untuk berinteraksi sekaligus berpartisipasi dalam kegiatan kegiatan sosial virtual semakin lama dan sering terjadi interaksi diantara pengguna semakin kuat ikatan merelasi virtual yang terjadi di antara mereka.

 Khalayak di media sosial bergerak sangat cair. Siapapun dengan bebas memberikan pandangan, melakukan kritik, menyampaikan opini, bahkan menyebarkan informasi kepada pengguna media sosial lainnya apalagi perangkat dasar dari media sosial adalah berteman maka apa yang dilakukan pengguna di media sosial secara dasar adalah mengkonstruk identitas diri secara virtual dan mengembangkan jaringan pertemanannya di dunia daring. 

Sumber :

Serial Evaluasi Penyelenggaraan Pemi lu Serentak 2019 Perihal Partisipasi Masyarakat